Udara pagi yang menusuk pori-pori tidak menyurutkan niatnya untuk berangkat sekolah tanpa terlambat. Letak rumahnya paling jauh dari sekolah dibanding teman-teman lainnya, namun setiap pagi ia datang paling awali di sekolah. Santun dan agak pendiam adalah ciri khasnya.
Rifaldi Herfiyanto, lahir di Gunungkidul pada 13 Juli 2003. Saat ini duduk di bangku kelas XI SMK YPKK Tepus Jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya di Padukuhan Mulo, Karangasem, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Putra tunggal dari Bapak Hariyanto dan Ibu Surajiyem ini bercita-cita menjadi seniman.
Setiap pukul enam pagi ia mulai mengendarai motornya untuk berangkat sekolah penuh semangat. Perjalanan ia tempuh selama kurang lebih empat puluh lima menit. Sebelum jam tujuh ia telah siap di ruang kelas, menanti kehadiran guru untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Guru di SMK YPKK Tepus tidak meragukan sifat tekun yang melekat padanya. Setiap pelajaran ia ikuti dengan antusias. Catatan selalu rapi, penampilan pun sesuai dengan ketentuan sekolah. Tata tertib ia taati sebaik mungkin. Prestasi akademis di kelas pun cukup membanggakan. Disiplin-normatif, namun tetap kreatif, begitulah ia.
Di kala sebagian anak seusianya mencintai dunia kekinian, Rifaldi justru menambatkan hatinya pada hobi yang unik dan klasik. Ia sangat gemar pada seni menabuh kendang, terkhusus kendang jaipong. Kegemaran ini ia tekuni sejak kelas 2 SMP. Bergabung pada sanggar seni adalah cara menyalurkan dan mengasah bakatnya.
Kendang jaipong adalah instrumen gamelan berasal dari Jawa Barat yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrumen ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Kendang jaipong pada umumnya dimainkan oleh para pemain gamelan profesional yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Instrumen ini dimainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang dengan orang lain, maka akan berbeda nuansanya.
Kendang Jaipong termasuk salah satu kendang Sunda yang menyebar ke berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara. Kendang Jaipong dapat masuk dalam berbagai jenis kesenian di Indonesia. Di Yogyakarta, kendang Jaipong digunakan dalam kesenian Campursari, Wayang Kulit, Ketoprak, Jatilan, Iringan Tari Kreasi Baru, dan Komposisi.
“Bekerja sesuai hobi itu menyenangkan, Bu. Dan semoga ada rezeki saya di sana” ujarnya.
Ia sering tampil dalam berbagai acara seni di Gunungkidul. Disela kesibukannya menuntut ilmu di SMK YPKK, ia terus mengembangkan bakatnya dalam seni menabuh Kendang. Sesuai dengan motto hidupnya Nguri-uri Kabudayan Jawi Ing Bumi Pertiwi.
Menjadi anak sholeh dan sukses dunia-akhirat adalah harapan kedua orangtuanya. Semoga engkau menjadi generasi emas yang memberikan kontribusi positif bagi kemajuan negeri Indonesia dan meraih masa depan cerah di kemudian hari. (ist)
Posting Komentar